Minggu, 15 Januari 2012

TIKUNGAN JATILENGGER SRENGAT BLITAR, APA DULUNYA ?

TIKUNGAN JATILENGGER SRENGAT BLITAR, APA DULUNYA ?

Tepatnya di tikungan poluhan jatilengger srengat-Blitar seputar tahun 1966 sebelum dan sesudahnya, apa dan bagaimana ceritanya. Pastilah bagi pendatang baru atau generasimuda sekarang ( 2011 ) tidak banyak mengetahui bagaimana bentuk tikungan dan ada apanya. Bentuk geografis telah berubah setelah letusan Gunung Kelud yang hebat pada tahun 1966 memuntahkan material lava panas yang menerjang dan meratakan pemukiman daerah poluhan sampai rumah-rumah hanya kelihatan atapnya ( wuwung ) saja karena terendam oleh lumpur material gunung kelud yang saat ini telah membuat lahan disini menjadi sangat subur karena kandungan material tersebut.
Tidak ada bukti gambar maupun foto tapi cobalah membaca diskripsi sambil membayangkan kare tulisan ini berdasarkan kisah nyata dari penulis ( Recount on True Story )pada apa yang saya lihat di tahun 1966 dan sebelumnya. Pada malam hari kira kira pk.21.00 masyarakat panik, bersliweran hilir mudik, hiruk pikuk suara manusia, kondisi gelap karena belum ada listrik, yang ada lampu petromak dan obor dari minyak tanah dengan disertai thathit ( bunga api di langit ) menyambar-nyambar sangat mengerikan. Masyarakat bergegas lari dengan keluarganya sambil membonceng ternak, kambing, sapi, dan bekal lewat di depan rumah ku yang dipinggir jalan raya kauman ini ( sampai sekarang ). Tidak ada komunikasi dan informasi, hanya berdasarkan kebiasaan dan cerita rakyat, ternyata pada malam itu gunung kelud meletus hebat. Kemudian saya dan semua dulur-dulur ku bergegas lari dengan naik Cikar nya Pak Dasuki tetanggaku pedagang sapi ( Srengat Barat Telkom sekarang ) dengan memuat bulik saya yang hamil tua. Berhentilah di sebuah rumah yang tinggi utaranya SMPN 1 srengat rumahnya Pak Kaji Nur disinilah saya mengungsi di teras sedangkan orang-orang terus naik ke gunung pegat. Namun kemudian setelah sampai ditempat pengungsian , ternyata masih ada adik saya yang tertinggal tidur di rumah kemudian pulang mengambilnya. Banyak masyarakat menaiki ke puncak gunung menyaksikan lajunya lava dari kawah gunung kelud yang menyala-nyala. Waktu itu ilmu pengetahuan masyarakat masih sangat rendah, jadi mereka mengira bahwa api yang melaju itu adalah pasukan ghaib nya gunung kelud yang membawa obor menuntun arah jalannya air lahar, mana yang akan diterjang dan mana yang selamat. itu lah kepercayaan saya waktu itu karena terwarisi dari cerita rakyat.
Pada tengah malam muntahan lava sudah meluluh lantakan kawasan poluhan, rata tanah, bangunan hanyut, terendam, jalan srengat – Blitar putus. Membentuklah sungai yang sangat lebar sekali tepatnya ya di tikungan jatilengger tersebut yang sekarang dibangun Perumahan. Suara gemuruh lajunya lahar kedengaran sampai radius 3 km dan membludak sampai di perempatan Klampis Ireng Desa Bagelenan baratnya S M A Negeri Srengat. Esok harinya para pengungsi mulai pulang dan melihat lokasi lahar di poluhan. dan setelah itu masih terus terjadi banjir lahar dingin yang disebabkan air hujan yang membawa sisa-sisa material gunung kelud, jadi masih terus ada pengungsi dari kawasan selatan menuju ke utara yaitu di Sekolah-sekolah SD dijadikan tempat menungsi.
Dari semua cerita nyata diatas, lalu apa hubungannya dengan tikungan Jatilengger ? Yang jelas area itu dulunya adalah sebuah jurang yang curam sebelum tahun 1966. Tepat disinilah posisi sungai lahar yang sebenarnya dengan bentangan 300 m memutuskan jalan raya Srengat – Blitar. Sehingga para pemakai jalan harus menyeberangi waktu itu kendaraan nya Oplet, Truck, Dokkar, Cikar tapi sungainya tidak dalam . Maksimal pada usia kelahiran 1958 pasti ingat bagaimana kondisi tahun 1966. Karena dengan usia 8 tahun tentu sudah mampu mengingat dengan baik.
Pada tahun 2011 lokasi ini sudah berubah wajah telah menjadi real estate yang sebagian user nya adalah kalangan muda dan mungkin kurang mengetahui kondisi geografis dan historis di waktu sebelum tahun 1966. Justru mereka beruntung dan tenang bisa memiliki rumah karena tempatnya sangat strategis 8 km ke Blitar dan 4 km ke Srengat, jalurnya adalah termasuk jalan propinsi. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan pola berfikir sekaligus bisa mencekal adanya suara-suara dan cerita miring berbau misteri dan mistik. Sebagian percaya sebagian tidak peduli meski banyak cerita-cerita aneh di lokasi ini. Kadang pula cerita tersebut dilebihkan yang seharusnya tidak perlu ditakutkan. Lain dengan masa sebelum tahun 1966, memang sangat mengerikan. Ada sebuah teori tentang alam “ FROM SOMETHING INTO NOTHING AND FROM NOTHING INTO SOMETHING “. yang berarti dari yang ada menjadi tidak ada, dan yang tidak ada menjadi ada, jadi kesimpulannya dari kita masing-masing apakah kita percaya atau tidak, kalau yakin ada berarti ya ada, kalau tidak berarti ya tidak ada. Tikungan ini dulunya adalah ada JURANG disebelahnya , tepat di lokasi perumahan yang sekarang ini. Dulunya jurang ini penuh tumbuhan, ada PRING ORI yang tinggi dan besar, ada sumber mata airnya, sebelah timurnya ada masjid kecil tapi rusak kena aliran lahar. Dari pandangan secara geografis tikungan ini adalah lokasi yang paling rendah sendiri dibanding yang lainnya, sehingga banjir gunung kelud memilih lokasi ini. Pada letusan tahun 1966 materialnya mengisi dan memenuhi jurang ini sampai datar rata tanah, sehingga jurang tidak ada lagi kelihatan tetapi masih kelihatan yang paling rendah sendiri. Beberapa bangunan rumah penduduk terendam endapan lumpur hanya kelihatan atapnya.
Pada tahun 1948 terjadi perisatiwa agresi Belanda, terjadi contra antara pejuang dengan belanda juga dengan anthek nya. Tentulah ada kontak fisik pembunuhan dan kematian, beberapa korban diantaranya juga ada yang dibuang ke jurang. Pada tahun 1965 terjadi peristiwa politik dan tragedi kemanusiaan dimana membawa korban banyak sekali sampai ke desa-desa. Konon menurut cerita rakyat tempat itu juga dijadikan lokasi eksekusi. Dikala itu bila mendengar kata-kata ” POLUHAN ” kesannya sangat angker dan sangar. Lain hal nya dengan sekarang Poluhan berubah menjadi daerah bisnis dan investasi yang luar biasa. Bila saat ini terdengar cerita-cerita yang aneh-aneh , maka wajarlah kare lokasi tersebut terkenal angker ( menurut keterangan dari nara sumber yang lahir pada tahun 1912, 1926, 1936, 1940 ) mereka ini tidak lain adalah orangtua dan bulik-bulik saya.
Ada beberapa peristiwa yang sangat jelas faktanya yang mewarnai riwayat tikungan ini, yaitu jaman perjuangan kemerdekaan waktu Jepang masuk tahun 1942, Jaman kemerdekaan 1945, jaman agresi Belanda 1948, Jaman G 30 S tahun 1965 – tahun 1968 pembersihan dan peristiwa terakhir tahun 1984 Petrus. Diantaranya ada letusan Gunung Kelut tahun 1951 dan letusan tahun 1966 berjarak 15 tahun. Kemudian meletus lagi tahun 1990 hari sabtu wage pk. 14.00 siang, dan terakhir meletus tahun 2007 yang hanya mengeluarkan sisa-sisa material tahun 1990 dan membentuk KUBAH LAVA ( LAVA DOME ).
Daerah ini banyak diincar oleh investor lokal untuk berbagai bisnis, perkebunan nanas, centra ternak ayam dan lain-lain. Dulunya setelah letusan tidak begitu banyak yang menyukai, disini pula telah didirikan komplek prostitusi sekitar tahun 1975 dengan lokasi yang menyolok dari jalan raya, tapi karena di Desa Bagelenan didirikan sekolah S M A Negeri Srengat pada tahun 1983 yang lokasinya berdekatan, maka komplek prostitusi digeser ke selatan sehingga tidak kelihatan. Pada saat ini tahun 2011 komplek prostitusi Poluhan secara resmi dinyatakan ditutup dan pada bulan desember 2011 bangunan mulai dirobohkan, dan rencananya dengan pemilik tanah akan dihibahkan menjadi sebuah Mushola. Pada waktu letusan gunung Kelud tahun 1990 dan 2007, waktu masyarakat benar sangat cemas karena trauma pada letusan tahun 1966, ternya letusan tahun 1990 yang di produksi gunung Kelud adalah berupa material batu, koral , pasir dan debu, tapi waktu itu semua sudah total lari dari kawasan tersebut. Karena disitu sudah terbentuk secara alami sebuah sungai aliran Gunung Kelud, jadi semua mengira pasti letusan akan melewati lagi sungai ini. Menurut data-data letusan Gunung Kelud yang tercatat dalam sejarah :
1. Tahun 1000 awal kerajaan Kediri
2. Tahun 1311 Masa kerajaan Majapahit dengan rajanya JAYANEGARA.
3. Tahun 1334 Masa kerajaan majapahit dengan rajanya TRIBUWANA TUNGGA DEWI
4. Tahun 1376 Masa kerajaan majapahit dengan rajanya HAYAM WURUK
5. Tahun 1385 Masa kerajaan Majapahit dengan rajanya WIKRAMA WARDHANA
6. Tahun 1395 Masa kerajaan Majaphit – Wikrama Wardhana
7. Tahun 1411 masa kerajaan Majapahit – Wikrama Wardhana
8. Tahun 1451 Masa kerajaan Majaphit – raja Brawijaya ( Kerta Bumi ).
9. Tahun 1462 masa kerajaan Majapahit hampir runtuh ( Sirna Ilang Kertaning Bumi 1400 = 1478 M ) berbarengan dengan jaman Wali Songo
10. Tahun 1481 Masa majapahit – Wali Songo – Kerajaan Demak.
11. Tahun 1586 Masa Kerajaan Pajang – Joko Tingkir dan awal Mataram Islam
12. Tahun 1826 Masa Perang Diponegoro tahun 1825 – 1830
Pada Masa Penjajahan Hindia Belanda telah meletus :
13. tahun 1835
14. Tahun 1848
15. Tahun 1869
16. Tahun 1875
17. Tahun 1901 pada tahun ini letusan gunung kelud menandai lahirnya tokoh paling terkenal yaitu S O E K A R N O lahir di Surabaya 6 Juni 1901 yang nama asli nya adalah K O E S N O.
18. Tahun 1919 letusan gunung kelud yang hebat pada tengah malam Pk. o2,00 telah membuat Blitar jadi latar sampai air masuk ke Alon-Alon masuk terus ke Pendopo Utama Bupati.
19. Tahun 1951 letusan Pasir
20. Tahun 1966 Letusan berupa air panas dan banjir dingin.
21. 1990 Letusan berupa Pasir dengan radius 60 km pada hari Sabtu Wage tgl. 10 Pebruari 1990 pk. 14.00 siang hari tapi seperti malam gelap.
22. Tahun 2007 Letusan berupa material batu-batuan besar yang akhirnya membentuk Kubah Lava menutupi dan menyumbat total kawah air Gunung Kelud.
23. Cepat atau lambat pasti akan masih terjadi lagi, karena Gunung Kelud belum mati tapi lagi tidur.

Jelas sekali data dan faktanya mengapa ada sebuah negara yang sangat besar sekali berkuasa hampir 200 tahun ( Mulai tahun 1294 sampai dengan 1478 ) bisa runtuh lenyap ditelan bumi. Majaphit dan Gajah Mada adalah asset sejarah bangsa Indonesia yang termegah sampai detik ini belum ada pemerintahan manapunyang menandingi kejayaannya. Mengenggam kekuasaan sampai ke manca negara, tapi kenapa bisa runtuh dan lenyap hampir tanpa bekas, untung ada sebuah kitab NEGARA KERTAGAMA dan Kitab PARARATON YANG DIKAJI DAN DITELITI OLEH PARA AHLI SEJARAH BANGSA bELANDA WAKTU ITU.

Kalau dicermati data diatas sebuah jaman yang paling banyak mengalami musibah letusan Gunung Kelud adalah Jamannya Kerajaan Majaphit, oleh karena itu Majapahit pada jaman Tribuwana Tungga Dewi Ibunya Hayam Wuruk ) membangun tempat sesajian ritual kepada Dewa yaitu sebuah Candi terbesar karya Majapahit CANDI PENATARAN yang bertujuan memohon keselamatan kepada Dewa Gunung yang kerap kali meletus. Sehingga ditentukan dan dipilih lokasi di arah selatan Gunung Kelud karena lokasi ini adalah lokasi yang paling sering dilanda akibat letusan Gunung kelud.
Jelas ada beberapa kemungkinan kuat Negara semegah ini bisa runtuh :
1. Sering dilanda bencana alam
2. Konflik internal dari keluarga bangsawan dalam perebutan tahta.
3. Perang saudara “PAREGREK” 1400 – 1405 ( 5 tahun ).
4. Tidak adanya tokoh negara sekelas dengan Gajah Mada.
5. Revolusi adanya agama baru
6. Berdirinya kerajaan islam yang pertama dengan rajanya R.PATAH putra dari raja Brawijaya Majapahit.
7. Semua bangunan peninggalan Majapahit terpendam, lapuk, dijarah, untuk pemukiman, dijual, banyak patung yang dirusak.

Buka situs http://srengathistory.org akan lebih lengkap memahami sejarah Blitar dan maknanya. JAS MERAH : Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, kata Bung Karno
Posted in Uncategorized | Leave a comment

SEJARAH SRENGAT

Sejarah Srengat


Berdasarkan peninggalan dan catatan yang ada (RAPPORTEN COMMISE IN NEDERLANSCH INDIE) BATAVIA 1908 seperti CANDI MELERI DAN CANDI PETAPAN pada tahun 1220 SAKA atau sama dengan tahun 1198 Masehi maka telah membuktikan daerah Srengat dan sekitarnya tergolong daerah yang sudah tua dimana pernah menjadi lalulintas perjalanan sejarah. Peninggalan lain seperti makan COKRO MANGGOLO YUDHO ( di gunung pegat paling barat ) adalah salah satu senopati PANGERAN DIPONEGORO ( dalam perang diponegoro tahun 1925-1930) dan Makam RADEN SOETEDJA adalah Wedana pertama di Srengat yang ada di gunung pegat sebelah barat atas, maka jelas dan nyata Srengat merupakan lintasan penting dalam sejarah.
Sejak dahulu kala bernama KAWEDANAN ( sekarang berubah menjadi kantor Imigrasi sejak tahun 2003 dibawah departemen hukum dan ham ) ditempati oleh seorang yang memegang pemerintahan yang disebut WEDANA. Kurang lebih pada tahun 1800 an Kawedanan Srengat pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Blitar, Bupatinya terkenal dengan sebutan Bupati Srengat. Kawedanan yang berdampingan dengan Kantor Pegadaian bangunan Belanda pada tahun 1902 juga sebagai cagar budaya bukti pendukung aset budaya di srengat pada masa penjajahan belanda tahun 1602 – 1945.

Semuanya bermula dari masa pemerintahan Kerajaan Kediri ( 1041 – 1222 M ) yang pernah terpecah menjadi dua kerajaan yaitu Kerajaan Jenggala yang Ibukota nya di Singosari dan kewrajaan Panjalu yang ibukota nya di DAHA, dan telah mencapai puncaknya pada masa pemetintahan RAJA JAYABAYA ( 1135 – 1157 M ). Pada masa itu dua kerajaan bisa bersatu kembali setelah 70 tahun lamanya dilanda perselisihan dan peperangan antar keluarga. Bersatunya dua kerajaan bersaudara itu terjadi pada waktu bertemunya antara PANJI INU KERTA PATI DENGAN SRI DEWI GALUH CANDRA KIRANA yang kemudia melahirkan seorang putra pangeran yang kemidian bergelar PRABU JAYABAYA yang sangat ahli dalam ilmu FUTURISTIC ( ahli melihat masa depan ). Kerajaan Kediri berakhir pada masa Raja Kertajaya ( 1185 – 1222 M ), dalam peristiwa Ganter tahun 1222 M dimana raja ini digulingkan oleh seorang pemuda yang bernama KEN AROK.

Kemudian Ken Arok mengangkat dirinya sebagai Raja pertama Singosari pada tahun 1222 M dengan gelar SRI RANGGA RAJASA BATHARA SANG AMURWABHUMI dengan masa pemerintahan dari tahun 1222 M – 1227 M hanya selama 5 tahun karena dibunuh oleh putranya yaitu ANUSAPATI dengan melalui seorang pengalasan. Kemudian Anusapati dibunuh oleh TOH JAYA. Pada masa pemerintahan Tuh Jaya banyak ditentang karena tidak berhak, kemudian digantikan RANGGAWUNI sebagai raja Singosari yang ke III tahun 1248 – 1288 M. Dalam pemerintahannya telah mengangkat putranya yaitu KERTANEGARA sebagai Raja MUda pada tahun 1268 – 1292 M.

Pada waktu wafatnya raja Ranggawuni pada tahun 1288 inilah sebagai tanda bukti nyata berdasar fakta bahwa daerah Srengat tergolong kawasan situs sejarah karena abunya raja Ranggawuni disemayamkan di CANDI MELERI SRENGAT 12 km kearah barat Blitar. Dan juga abunya disemayamkan di Candi Jago Tumpang Malang. Mengingat masa pembuatan dan pendirian sebuah candi perlu waktu yang panjang bahkan puluhan tahun jelas dimulai sebelum Raja Ranggawuni wafat pada tahun 1288 M. Inilah sebagai tanda bukti bahwa daerah srengat sebagai situs sejarah. Karena abunya Ranggawuni di candi Meleri Srengat-Blitar dan di candi jago Tumpang -Malang. Mengingat pembuatan candiselesai dalam puluhan tahun bahkan ada yang ratusan tahun maka dapat disimpulkan bahwa candi tersebut dibuat sebelum Ranggawuni wafat pada tahun 1288 M. Pada masa pembangunannya jelas terjadi arus lalu lintas kunjungan dan persinggahan orang-orang kerajaan di daerah Srengat ini.
Berakhirnya Kerajaan Singosari pada tahun 1292 M karena Raja Kertanegara ( Raja singosari terakhir ) dibunuh oleh Jayakatwang dari Kediri maka tamatlah riwayat kerajaan singosari selama 70 tahun. Kemudian munculah kerajaan baru yaitu MAJAPAHIT ( Wilwatikta ) yang didirikan oleh RADEN WIJAYA ( keturunan dari Kendedes dng ken arok ) pada tahun 1294 M. Raden Wijaya beristerikan GAYATRI, putri Raja Kertanegara ( keturunan dari Ken Dedes dengan Tunggul Ametung ). Jadi keduanya keturunan dari Ken Dedes.
Ken Dedes seorang wanita cantik , cerdas dan bijaksana sebagai wanita keturunan Hindustan, ayah nya bernama EMPU PURWA, seorang pendeta hindu dan Ken Dedes sendiri adalah seorang Bhiksuni. Dalam penelusuran teori kepemimpinan dan genetika ( Leader is Born ) bahwa KenDedes adalah seseorang wanita yang ditakdirkan sebagai Sumber keturunan ras unggul yang ternyata kemudian melahirkan raja-raja besar di tanah jawa yang terus menyebar ke wilayah NUSANTARA, SINGAPURA, MALAYSIA DAN BRUNEI dan berkembang biak berlanjut sampai ke jaman Republik saat ini tanpa tiada putusnya darah KEN DEDES.
Analisa dari latar belakang kerajaan Kediri dan Singosari jelas membuktikan bahwa Srengat sebagai situs sejarah yang pernah menjadi lalu lintas kerajaan, meskipun waktu itu namanya belum SRENGAT. Candi Meleri yang sebenarnya situsnya tidak sekecil saat ini , bahkan sangat luas dan terdapat areal pemukiman serta ada aktifitas ritual keagamaan dan kunjungan orang-orang kerajaan baik ke candi Meleri maupun candi Petapan( ada di gunug pegat sebelah timur atas). Berarti ke dua candi yang ada di srengat memuat nilai-nilai sejarah yang luar biasa (bagi yang memahami sejarah). Belum lagi adanya benda-benda purbakala yang banyak sering ditemukandi halaman pekarangan rumah penduduk sekitar. Hal ini membuktikan situs candi petapan dan candi meleri sangt luas, tapi karena tertutup akibat seringnya bencana alam letusan gunung kelud yang berulang-ulang maka tertimbun oleh material letusan sehingga situsnya sempit dan hilang.
Pemahaman dan penghargaan masyarakat terhadap situs dan benda- benda purbakala pada waktu itu sangat rendah dan juga disebabkan adanya revolusi keyakinan dalam beragama. Sehingga pemerolehan data-data dan prasasti kurang cukup didalam menguak peristiwa dan kejadian bersejarah pada waktu itu. Penggalian sumber dan informasi sejarah Srengat kami dapatkan dari :
1. Literatur sejarah dan cerita rakyat
2. Candi Petapan ( Cerita Putri Kili Suci Kerajaan Kediri )
3. Candi Meleri ( Abu nya Ranggawuni )
4. Makan Cokro Manggolo Yudha (di gunung pegat paling barat, jaman perang Diponegoro )
5. Makan Raden Sutedja ( Wedana Pertama Srengat )
6. Pemberontakan Patih Sengguruh Kinarejo atas Adipati Nila Suwarno . ( Bupati Pertama Blitar )
7. Situs Pemandian sumber Jaran Dhawuk .
8. Makam Maling Aguna
Dari catatan diatas dapat disimpulkan bahwa daerah srengat tergolong daerah tua karena pernah dan telah menjadi pemukiman dan daerah lalu lintas sejarah pada akhir kerajaan Kediri dan pada awal kerajaan Singosari pada tahun 1222 M. Perjanjian Ganter.
PENULIS DAN PELESTARI SEJARAH OLEH widodo@donnafm.com

BLITAR

BLITAR

Blitar merupakan salah satu daerah di wilayah Propinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan ketinggian 167 m dari permukaan air laut, pada koordinat 111° 40’ – 112°10’ BT dan 7°58’ – 8°9’51” LS. Wilayah yang berjarak 160 Km arah tenggara dari Ibukota Propinsi Jawa Timur ini memiliki suhu udara sejuk, rata-rata 24° C- 34° C.
Blitar dibagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kota dan Kabupaten.
|
KOTA BLITAR
Batas Wilayah
Wilayah Kota Blitar dikelilingi oleh Kabupaten Blitar dengan batas:
  • Sebelah Utara : Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar
  • Sebelah Timur: Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum Kabupaten Blitar
  • Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
  • Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
|
Pembagian Administratif
Dibagi menjadi tiga daerah Kecamatan yaitu :
  • Kecamatan Sukorejo
  • Kecamatan Kepanjenkidul dan
  • Kecamatan Sananwetan.
|
Hari Jadi
Secara legal tanggal 1 April 1906 merupakan Hari Didirikan Kota Blitar yang kemudian  ditetapkan sebagai Hari Jadi kota Blitar. Sesuai dengan penetapkan Blitar sebagai Gemeente Blitar pada 1 April 1906 berdasarkan peraturan Staatsblad van Nederlandche Indie 150/1906 oleh pemerintahan Hindia Belanda.
|
Visi dan Misi Kota Blitar
Visi
MENUJU MASYARAKAT KOTA BLITAR SEJAHTERA YANG BERKEADILAN DAN RELIGIUS MELALUI APBD PRO RAKYAT PADA TAHUN 2015.
Misi
  1. Meningkatkan kualitas SDM yang dilandasi oleh nilai-nilai kejuangan bangsa dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
  2. Mewujudkan pelayanan prima pemerintahan kepada masyarakat melalui peningkatan kualitas manajemen pemerintahan yang disertai dengan peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan prinsip demokrasi, akuntabilitas, keterbukaan, dan keadilan
  3. Mengembangkan sistem perdagangan barang dan jasa unggulan yang dibarengi dengan penciptaan lingkungan yang kondusif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
  4. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan, dan ketentraman masyarakart yang didukung oleh peningkatan efektivitas pelaksanaan Perda melalui cara-cara yang lebih mengedepankan prinsip-prinsip persuasif dalam menyelesaikan masalah.
|
Sesanti dan Lambang
Sesanti
Kota Blitar memiliki Sesanti : ” Kridha Hangudi Jaya “
Artinya : Semangat Gerak yang timbul dari kita masing – masing untuk berusaha mencari atau mengupayakan segala sesuatu agar berhasil dengan gemilang, dimaksudkan untuk memberi motivasi dan daya penggerak yang lebih dinamis, lebih aktif dalam pelaksanaan pembangunan, baik, dan terarah kepada masyarakat guna berpartisipasi, baik dari sumber dana maupun daya yang ada.
Lambang
Arti Bentuk Lambang Kota Blitar :
  • Perisai bersudut lima: Pancasila
  • Bintang emas: Ke-Tuhanan, kesempurnaan, keluhuran
  • Pita merah dan putih: Kebangsaan
  • Gapura dengan tembok batu merah 28 buah (14 di kanan 14 di kiri) : Lambang Sumpah pemuda tanggal 28-10-1928 berdirinya Kota Blitar tanggal 14-2-1906 serta semangat pemberontakan PETA tanggal 14-2-1944.
  • Ganesa: Lambang semangat belajar
  • Gunung: Lambang jiwa kuat dan dinamis
  • Keris: Lambang Kepahlawanan yang maju terus pantang mundur menghadapi musuh.
  • Padi/kapas: Kemakmuran/ kesejahteraan
Arti Penggunaan Warna pada Lambang Kota Blitar :
  • Merah: berani, bersemangat, revolusioner
  • Putih: suci, bersih
  • Hitam: kuat, sentosa, tahan uji
  • Biru: setia, luas
  • Hijau: harapan, subur
  • Kuning: luhur dan murni
|
Potensi
SDA : Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan.
Industri : Industri Kecil – Menengah, Industri Kerajinan
Wisata :
|
Julukan
Kota Patria: Dijuluki sebagai Kota Patria karena dahulu Pasukan PETA (Pasukan Pembela Tanah Air) dari Blitar yang dipimpin oleh Sudanco Supriyadi mempelopori perjuangan Kemerdekaan Indonesia melawan Jepang. Selain itu Patria juga diambil dari kata Tertib, Rapi, Indah dan Aman.
Kota Koi: Dijuluki sebagai Kota Koi karena ikan koi yang sangat terkenal di Jepang dapat dikembang biakan dengan baik di Kota ini.
Kota Proklamator: Dijuluki sebagai Kota Proklamator karena di Blitar bersemayam Makam Proklamator Bangsa Indonesia yaitu Makam Ir. Soekarno yang juga merupakan Presiden pertama Indonesia.
|
KABUPATEN BLITAR
Batas Wilayah
Wilayah Kabupaten Blitar dibatasi oleh:
  • Sebelah Utara : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang
  • Sebelah Timur: Kabupaten Malang
  • Sebelah Selatan : Samudra Hindia
  • Sebelah Barat : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung.
|
Pembagian Administratif
Dibagi menjadi 22 daerah Kecamatan yaitu :
  • Bakung
  • Binangun
  • Doko
  • Gandusari
  • Garum
  • Kademangan
  • Kanigoro
  • Kesamben
  • Nglegok
  • Panggungrejo
  • Ponggok
  • Sanankulon
  • Selopuro
  • Selorejo
  • Srengat
  • Sutojayan
  • Talun
  • Udanawu
  • Wates
  • Wlingi
  • Wonodadi
  • Wonotirto.
|
Hari Jadi
Hari Jadi Kabupaten Blitar adalah pada tanggal 5 Agustus 1324. Sesuai dengan penetapan Blitar sebagai daerah swatantra pada Minggu Pahing Bulan Srawana 1246 Saka oleh Raja Jayanegara dari Kerajaan Majapahit.
|
Visi dan Misi Kabupaten Blitar
Visi
Terbangunnya perekonomian rakyat yang mandiri dan tangguh, menuju masyarakat Kabupaten Blitar yang sejahtera dan berdaya.
Misi
Sasaran Pembangunan Jangka Panjang
  1. Terwujudnya kesejahteraan, keberdayaan dan partisipasi masyarakat
  2. Terwujudnya kesempatan kerja dan keterlibatan masyarakat sebagai pelaku pembangunan
  3. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik dan akses masyarakat terhadap sumber daya ekonomi, pelayanan kesehatan dan pendidikan
  4. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan dengan didukung pembangunan infrastruktur yang memadai
  5. Terwujudkan penerapan nilai-nilai kehidupan beragama dalam perilaku kehidupan bermasyarakat yang memiliki kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama
  6. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban di lingkungan masyarakat serta penegakan hukum dan HAM yang konsisten
  7. Terwujudnya optimalisasi pengendalian sumber daya alam, pelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang yang berkelanjutan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
  8. Terwujudnya revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui reformasi birokrasi yang profesional, akuntabel, dan bersih dari KKN.
|
Lambang
Arti Bentuk Lambang Kabupaten Blitar :
  • Bentuk seluruhnya merupakan segi lima : Lambang Pancasila
  • Candi Penataran : Peninggalan Majapahit sebagai lambang kebudayaan yang luhur
  • Keris Pusaka : Lambang semangat dan jiwa kepahlawanan rakyat Blitar, sejak masa dahulu hingga sekarang
  • Sungai Brantas dengan warna biru di atas dasar warna hijau & kuning : Lambang kemakmuran, membagi daerah Blitar menjadi 2 bagian, yang sebelah utara sungai daerah makmur dan sebelah selatan daerah kurang makmur
  • Pangkal keris dengan bentuk gunung dengan api yang menyala-nyala : Lambang kedinamisan rakyat Blitar yang tak putus asa dan patah semangat, malahan semakin membaja, pantang mundur dalam berjuang dalam menghadapi malapetaka
  • Pohon beringin : Lambang pengayoman pemerintahan yang diharap-harapkan oleh rakyat demi keadilan
  • Segi Lima di tengah warna biru muda : Lambang kegotongroyongan dalam suasana aman dan damai
  • Padi Kapas : Lambang sandang dan pangan kemakmuran. Buah kapas = 8 dan Butir padi   = 17. Mengingatkan kita kepada cita-cita revolusi 17-8-1945
  • Pita dwiwarna dengan bintang emas bersudut lima di atas dasar warna hitam : Lambang jiwa kepemimpinan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Arti Penggunaan Warna pada Lambang Kabupaten Blitar :
  • Putih: Lambang kesucian
  • Hijau: Lambang pengharapan dan kemakmuran
  • Merah: Lambang keberanian, kedinamisan, dan semangat
  • Kuning emas: Lambang keluhuran
  • Hitam: Lambang keabadian
  • Biru muda: lambang aman dan damai, ketenangan
  • Kuning: lambang kekurang suburan
  • Biru: Lambang Kesetiaan
|
Potensi
SDA : Tanah regosol di utara sungai brantas yang subur, kenampakan alam yang berpotensi bagi sektor kepariwisataan.
Industri : Industri Kecil – Menengah, Industri Peternakan.
Wisata : Berbagai panorama alam dan peninggalan sejarah.
|
Julukan
Daerah Seribu Candi: Dijuluki Daerah Seribu Candi karena di Kabupaten Blitar terdapat banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah dari masa Hindu Budha.

SELOKAJANG

Situs Selokajang
Situs Selokajang terletak di Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Penduduk sekitar menyebut situs ini dengan sebutan ”reco lawas”. Situs ini terdiri dari sebuah kala dan sebuah patung dwarapala. Kajian sejarah mengenai situs ini masih sangat kurang, tidak ada sumber apapun yang menerangkan peninggalan dari era kerajaan manakah situs ini berasal.

SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA


SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
A.     Pendahuluan 
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia. 
B.     Sejarah Singkat Gerakan Pramuka 
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). 
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon). Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. 
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). 
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya
C. Perkembangan Gerakan Pramuka 
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa. 
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. 
Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait. 
D. Satuan Karya Pramuka
(1) Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggota muda dan anggota dewasa muda dalam bidang tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai aspirasi pemuda Indonesia dengan menerapkan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
(2)  Kegiatan itu menghasilkan pengalaman,  tambahan pengetahuan dan teknologi, keterampilan dan kecakapan yang kelak menjadi bekal hidup anggota muda dan anggota dewasa muda.
(3) Setiap Satuan Karya Pramuka mengkhususkan diri pada pengabdian di bidang tertentu berdasarkan spesialisasi atau keterampilan khusus.
(4)  Anggota Satuan Karya Pramuka adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega putera dan puteri dari gugusdepan di wilayah ranting yang bersangkutan, tanpa melepaskan diri dari keanggotaan gugusdepannya.
(5)    Satuan Karya Pramuka dibina oleh Kwartir Ranting/Cabang
(6)  Anggota Satuan Karya Pramuka wajib meneruskan pengetahuan dan kemampuannya kepada anggota lain di gugusdepannya sebagai Instruktur Muda.
(7) Anggota Putera dan anggota Puteri dihimpun dalam satuan karya yang terpisah, masing-masing merupakan satuan karya yang berdiri sendiri.
NAMA - NAMA SATUAN KARYA :
NO
NAMA SAKA
BIDANG KEGIATAN
DASAR HUKUM
1.
Bahari
Kebaharian
SK.No.019 Tahun 1991
2.
Bhakti Husada
Kesehatan
SK.No.053 Tahun 1985
3.
Bhayangkara
Kamtibmas
SK.No.020 Tahun 1991
4.
Dirgantara
Kedirgantaraan
SK.No.018 Tahun 1991
5.
Kencana
Kepedudukan
SK.No.166 Tahun 2002
6.
Tarunabumi
Pertanian
SK.No.078 Tahun 1984
7.
Wanabakti
Kehutanan
SK.No.005 Tahun 1984

Membaca Karakter Dari Tanda Tangan


Membaca Karakter Dari Tanda Tangan



Semua orang tahu bahwa apapun yang kita tulis menunjukkan karakter kita, tak terkecuali tanda tangan. Namun tidak semua orang tahu bagaimana membaca karakter dari bentuk tanda tangan. Nah postingan kali ini kita mencoba untuk menelaah tanda tangan.

1. Satu Garis Di Bawah Tanda Tangan
Mempunyai keyakinan yang tinggi dan personaliti yang baik. Namun, bersifat kikir mereka juga percaya kepada kebahagiaan dalam kehidupan manusia.

2. Dua Titik Di Bawah Tanda Tangan
Mereka boleh dikatakan berjiwa romantis. Mudah ganti pasangan seperti menukar baju. Memilih orang yang memiliki kecantikan dan mereka sendiri berusaha untuk kelihatan menarik dan mereka ini juga mudah menarik perhatian orang lain.

3. Satu Titik Di Bawah Tanda Tangan
Lebih cenderung kepada seni klasik serta perkara yang mudah dan tenang. Jika orang lain yang telah hilang kepercayaan kepada anda, anda tidak akan sesekali kembali kepada mereka dan ini menunjukkan mereka seorang yang tetap pendirian.

4. Tiada Garis atau Titik Di Bawah Tanda Tangan
Mereka ini selalu senang hidup dalam dunia sendiri dan mereka juga jarang mau mendengar pendapat orang lain.Mereka ini boleh di kategorikan sebagai pencinta alam tetapi mereka juga mempunyai sifat agak kikir.

5. Tiada Persamaan Antara Nama dan Tanda Tangan
Maksudnya tanda tangan mereka tidak menonjolkan nama mereka. Golongan ini mencoba untuk kelihatan bergaya, suka menyembunyikan sesuatu. Mereka jarang untuk berterus terang tetapi mereka merupakan pendengar yang baik dan senantiasa memberi perhatian tentang apa yang orang lain sedang katakan.

6. Ada Persamaan Antara Nama dan Tanda Tangan
Mereka ini berkeinginan untuk menjadi bijak tetapi mereka tidak pernah berpikir. Mereka ini tidak konsisten, dan selalu menukar ide atau pandangan sendiri seperti angin. Golongan ini tidak pernah berpikir baik buruk tentang sesuatu perkara. Biasanya, orang lain bisa mengambil hati mereka dengan hanya memuji.

7. Tanda Tangan dengan Huruf Yang Tidak Bersambung
Mereka ini sangat baik terhadap orang lain. Mempunyai hati yang baik, tidak mementingkan diri dan siap berkorban untuk kepentingan dan kebahagiaan orang yang di sayangi. Tapi apabila terlalu banyak perkara yang mereka pikirkan, ini menyebabkan mereka akan cepat tersinggung.

8. Tanda Tangan yang Lengkap Seperti Nama
Mereka sangat baik hati dan bisa menyesuaikan diri dengan suasana apa saja dan siapa saja yang mereka temui. Golongan ini juga sangat teguh pendirian serta pendapat dan memiliki keinginan yang sangat kuat dalam mendapatkan sesuatu.

170 WNI SELAMAT DARI MUSIBAH KAPAL COSTA CONCORDIA
Sebanyak 170 WNI selamat dari peristiwa kandasnya kapal pesiar mewah Costa Concordia di lepas pantai pesisir barat Italia, Jumat malam (13/1). Dari jumlah itu, tiga WNI menderita luka. Mereka adalah awak kapal Concordia.

Juru Bicara KBRI di Roma, Musurifun Lajawa, mengatakan sebelum dipulangkan, KBRI akan membantu para WNI tersebut untuk mendapa...tkan haknya berupa gaji, dan jika WNI tersebut ingin kembali bekerja, maka pihak perusahaan akan memberikan prioritas.
Kapal Costa Concordia, yang memiliki panjang 290 meter dan membawa lebih dari 4.200 orang dari 60 negara menabrak karang dan merobek lambung kapal sepanjang 70 meter. Musibah ini mengakibatkan lima orang meninggal dunia. (KF-Vey/3/Viva/Antara)