SEJARAH SRENGAT
di posting oleh
Annisa NH
di
Selasa, Februari 15, 2011
Berdasarkan
peninggalan dan catatan yang ada (RAPPORTEN COMMISE IN NEDERLANSCH
INDIE) BATAVIA 1908 seperti CANDI MELERI DAN CANDI PETAPAN pada tahun
1220 SAKA atau sama dengan tahun 1198 Masehi maka telah membuktikan
daerah Srengat dan sekitarnya tergolong daerah yang sudah tua dimana
pernah menjadi lalulintas perjalanan sejarah. Peninggalan lain seperti
makan COKRO MANGGOLO YUDHO ( di gunung pegat paling barat ) adalah salah
satu senopati PANGERAN DIPONEGORO ( dalam perang diponegoro tahun
1925-1930) dan Makam RADEN SOETEDJA adalah Wedana pertama di Srengat
yang ada di gunung pegat sebelah barat atas, maka jelas dan nyata
Srengat merupakan lintasan penting dalam sejarah.
Sejak dahulu kala bernama KAWEDANAN ( sekarang berubah menjadi kantor
Imigrasi sejak tahun 2003 dibawah departemen hukum dan ham ) ditempati
oleh seorang yang memegang pemerintahan yang disebut WEDANA. Kurang
lebih pada tahun 1800 an Kawedanan Srengat pernah menjadi pusat
pemerintahan Kabupaten Blitar, Bupatinya terkenal dengan sebutan Bupati
Srengat. Kawedanan yang berdampingan dengan Kantor Pegadaian bangunan
Belanda pada tahun 1902 juga sebagai cagar budaya bukti pendukung aset
budaya di srengat pada masa penjajahan belanda tahun 1602 – 1945.
Semuanya bermula dari masa pemerintahan Kerajaan Kediri ( 1041 – 1222 M
) yang pernah terpecah menjadi dua kerajaan yaitu Kerajaan Jenggala
yang Ibukota nya di Singosari dan kewrajaan Panjalu yang ibukota nya di
DAHA, dan telah mencapai puncaknya pada masa pemetintahan RAJA
JAYABAYA ( 1135 – 1157 M ). Pada masa itu dua kerajaan bisa bersatu
kembali setelah 70 tahun lamanya dilanda perselisihan dan peperangan
antar keluarga. Bersatunya dua kerajaan bersaudara itu terjadi pada
waktu bertemunya antara PANJI INU KERTA PATI DENGAN SRI DEWI GALUH
CANDRA KIRANA yang kemudia melahirkan seorang putra pangeran yang
kemidian bergelar PRABU JAYABAYA yang sangat ahli dalam ilmu FUTURISTIC
( ahli melihat masa depan ). Kerajaan Kediri berakhir pada masa Raja
Kertajaya ( 1185 – 1222 M ), dalam peristiwa Ganter tahun 1222 M dimana
raja ini digulingkan oleh seorang pemuda yang bernama KEN AROK.
Kemudian Ken Arok mengangkat dirinya sebagai Raja pertama Singosari
pada tahun 1222 M dengan gelar SRI RANGGA RAJASA BATHARA SANG
AMURWABHUMI dengan masa pemerintahan dari tahun 1222 M – 1227 M hanya
selama 5 tahun karena dibunuh oleh putranya yaitu ANUSAPATI dengan
melalui seorang pengalasan. Kemudian Anusapati dibunuh oleh TOH JAYA.
Pada masa pemerintahan Tuh Jaya banyak ditentang karena tidak berhak,
kemudian digantikan RANGGAWUNI sebagai raja Singosari yang ke III tahun
1248 – 1288 M. Dalam pemerintahannya telah mengangkat putranya yaitu
KERTANEGARA sebagai Raja MUda pada tahun 1268 – 1292 M.
Pada waktu wafatnya raja Ranggawuni pada tahun 1288 inilah sebagai
tanda bukti nyata berdasar fakta bahwa daerah Srengat tergolong kawasan
situs sejarah karena abunya raja Ranggawuni disemayamkan di CANDI
MELERI SRENGAT 12 km kearah barat Blitar. Dan juga abunya disemayamkan
di Candi Jago Tumpang Malang. Mengingat masa pembuatan dan pendirian
sebuah candi perlu waktu yang panjang bahkan puluhan tahun jelas
dimulai sebelum Raja Ranggawuni wafat pada tahun 1288 M. Inilah sebagai
tanda bukti bahwa daerah srengat sebagai situs sejarah. Karena abunya
Ranggawuni di candi Meleri Srengat-Blitar dan di candi jago Tumpang
-Malang. Mengingat pembuatan candiselesai dalam puluhan tahun bahkan
ada yang ratusan tahun maka dapat disimpulkan bahwa candi tersebut
dibuat sebelum Ranggawuni wafat pada tahun 1288 M. Pada masa
pembangunannya jelas terjadi arus lalu lintas kunjungan dan
persinggahan orang-orang kerajaan di daerah Srengat ini.
Berakhirnya Kerajaan Singosari pada tahun 1292 M karena Raja
Kertanegara ( Raja singosari terakhir ) dibunuh oleh Jayakatwang dari
Kediri maka tamatlah riwayat kerajaan singosari selama 70 tahun.
Kemudian munculah kerajaan baru yaitu MAJAPAHIT ( Wilwatikta ) yang
didirikan oleh RADEN WIJAYA ( keturunan dari Kendedes dng ken arok )
pada tahun 1294 M. Raden Wijaya beristerikan GAYATRI, putri Raja
Kertanegara ( keturunan dari Ken Dedes dengan Tunggul Ametung ). Jadi
keduanya keturunan dari Ken Dedes.
Ken Dedes seorang wanita cantik , cerdas dan bijaksana sebagai wanita
keturunan Hindustan, ayah nya bernama EMPU PURWA, seorang pendeta hindu
dan Ken Dedes sendiri adalah seorang Bhiksuni. Dalam penelusuran teori
kepemimpinan dan genetika ( Leader is Born ) bahwa KenDedes adalah
seseorang wanita yang ditakdirkan sebagai Sumber keturunan ras unggul
yang ternyata kemudian melahirkan raja-raja besar di tanah jawa yang
terus menyebar ke wilayah NUSANTARA, SINGAPURA, MALAYSIA DAN BRUNEI dan
berkembang biak berlanjut sampai ke jaman Republik saat ini tanpa
tiada putusnya darah KEN DEDES.
Analisa dari latar belakang kerajaan Kediri dan Singosari jelas
membuktikan bahwa Srengat sebagai situs sejarah yang pernah menjadi
lalu lintas kerajaan, meskipun waktu itu namanya belum SRENGAT. Candi
Meleri yang sebenarnya situsnya tidak sekecil saat ini , bahkan sangat
luas dan terdapat areal pemukiman serta ada aktifitas ritual keagamaan
dan kunjungan orang-orang kerajaan baik ke candi Meleri maupun candi
Petapan( ada di gunug pegat sebelah timur atas). Berarti ke dua candi
yang ada di srengat memuat nilai-nilai sejarah yang luar biasa (bagi
yang memahami sejarah). Belum lagi adanya benda-benda purbakala yang
banyak sering ditemukandi halaman pekarangan rumah penduduk sekitar. Hal
ini membuktikan situs candi petapan dan candi meleri sangt luas, tapi
karena tertutup akibat seringnya bencana alam letusan gunung kelud yang
berulang-ulang maka tertimbun oleh material letusan sehingga situsnya
sempit dan hilang.
Pemahaman dan penghargaan masyarakat terhadap situs dan benda- benda
purbakala pada waktu itu sangat rendah dan juga disebabkan adanya
revolusi keyakinan dalam beragama. Sehingga pemerolehan data-data dan
prasasti kurang cukup didalam menguak peristiwa dan kejadian bersejarah
pada waktu itu. Penggalian sumber dan informasi sejarah Srengat kami
dapatkan dari :
1. Literatur sejarah dan cerita rakyat
2. Candi Petapan ( Cerita Putri Kili Suci Kerajaan Kediri )
3. Candi Meleri ( Abu nya Ranggawuni )
4. Makan Cokro Manggolo Yudha (di gunung pegat paling barat, jaman
perang Diponegoro )
5. Makan Raden Sutedja ( Wedana Pertama Srengat )
6. Pemberontakan Patih Sengguruh Kinarejo atas Adipati Nila Suwarno . (
Bupati Pertama Blitar )
7. Situs Pemandian sumber Jaran Dhawuk .
8. Makam Maling Aguna
Dari catatan diatas dapat disimpulkan bahwa daerah srengat tergolong
daerah tua karena pernah dan telah menjadi pemukiman dan daerah lalu
lintas sejarah pada akhir kerajaan Kediri dan pada awal kerajaan
Singosari pada tahun 1222 M. Perjanjian Ganter.
PENULIS DAN PELESTARI SEJARAH OLEH
widodo@donnafm.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar